“Pokoknya besok harus dibuang”.

“Iya”.

“Tidak ada alasan!”.

“Marmut kan gak tahu kalau itu taman” kata saya membela diri.

“Pemiliknya kan tahu” kata dia.

“Allah memang maha tahu”. Saya langsung suka pada momen dialog yang membahas ketuhanan seperti ini.

“Allah apa?” dia tanya.

“Sang Maha Pemilik?”.

“Apa? Bukan Allah!” katanya. “Yang beli marmutnya”.

“Oh”.

“Yang beli marmutnya kan tahu”.

Download Ebook PDF Drunken Marmut Cicitan Harimau Pidi Baiq - Pidi Baiq