Nasionalisme dan kesejahteraan, atau tegasnya ekonomi, adalah senyawa dalam membangun sebuah bangsa sejati. Orang tak mungkin dipaksa mengerek bendera dengan perut lapar. Sebaliknya, sungguh nista menjual bendera bangsanya demi

urusan perut belaka. Nasionalisme tak boleh dijadikan dalil sahih untuk menanggalkan semangat kebangsaan, apalagi sampai mengkomersialkannya.

Amatlah tidak elok, jika demi perut kenyang, tanpa sadar kita melilitkan tali gantungan kepada anak cucu sendiri. Sejarah telah mencatat bahwa kesejahteraan yang diciptakan Orde Baru sejatinya adalah semu.

Kesejahteraan

yang kita rasakan kala itu ternyata menjadi semacam opium yang membius kesadaran kita: saat tertidur kekenyangan, tanah ladang kita tiba-tiba telah tergadaikan. Saat terbuai mimpi indah, tak dinyana sumber-sumber penghidupan kita menjelma jadi surat utang.

Download Ebook PDF  Indonesia For Sale - Dandhy Dwi Laksono